Tiger Dies in Shocking New Rainforest Destruction Video Evidence

Wednesday, July 27, 2011

MANUSIA MACAN GUNAKAN BOTOL SUSU JINAKKAN MACAN

Sunday, August 15, 2010

Sabtu, 31 Juli 2010

Manusia macan gunakan botol susu untuk menjinakkan macan menjadi kucing jinak. (DAILYMAIL)
Manusia macan gunakan botol susu untuk menjinakkan macan menjadi kucing jinak. (DAILYMAIL)
(Epochtimes.co.id)

Di Taman Suaka Alam Badak dan Singa yang terletak di Johannesburg, Afrika Selatan, ada seorang bernama John yang dikenal dengan julukan “manusia macan”. Dia bisa berbahasa macan dan membina perasaan mendalam dengan 20 ekor lebih macan yang ada di taman suaka tersebut dengan cara menyusui para macan dengan botol susu, dan semua macan menjadi jinak karenanya! Sebagian macan bahkan menganggapnya sebagai saudara.

Menurut berita Daily Mail (23/6), John Wagenaar sangat mencintai hewan jenis kucing. Saat John berumur 9 tahun, ibunya membelikan seekor kucing bertutul seperti harimau sebagai binatang peliharaannya, sejak saat itulah ia begitu mencintai spesies kucing. Setelah beranjak dewasa, John menjadi salah satu pakar hewan liar, melalui program sukarelawan di Afrika Selatan dimulailah karirnya dalam perlindungan dan suaka terhadap hewan liar jenis kucing.

5 tahun lalu, John memenuhi undangan pemilik Taman Suaka Alam Badak dan Singa Johannesburg Ed Holmes, untuk menjadi pengawas yang setiap hari menemani para macan. John merawat seekor anak macan baru lahir yang diabaikan induknya, atau yang berhasil diselamatkan dari pemburu gelap dari negara lain. Sejumlah macan di taman suaka tersebut dibesarkan oleh botol susu milik John. Setelah macan beranjak dewasa, John mengajari mereka olah fisik serta melatih otot.

Para pengawas binatang buas di kebun binatang umumnya hidup dalam perasaan was-was, karena jika mereka tidak sengaja terjatuh atau diterkam harimau, mereka sangat mungkin akan mendapat serangan mematikan. Namun yang membuat orang sulit untuk percaya adalah, saat bercengkerama dengan para macan, John tidak hanya dirobohkan ke tanah dan diajak bermain, namun juga merangkul bahunya.

Menurut penuturan, John sering melakukan “latihan bersahabat” dengan macan di taman suaka tersebut yang berjumlah lebih dari 20 ekor. Ia menggunakan daging dan susu botol dalam jumlah besar sebagai hadiah, yang khusus dihadiahkan pada macan yang menampilkan performa paling menonjol saat latihan. Sebagian macan dibesarkan oleh botol susu John, sehingga mereka memandang John sebagai “orang tua”, dan menurut pada semua perintah John.


(DAILYMAIL)
Menurut penuturan John, seekor macan Siberia jantan usia 5 tahun yang bernama Apollo dibesarkan sendiri olehnya, sehingga Apollo memandangnya sebagai “ayah” kandung sendiri. Sementara macan lainnya seolah menganggapnya sebagai “saudara”, lalu seekor macan betina lainnya bernama Alice yang berusia 5 tahun bahkan menganggap John sebagai “pasangan”, dan selalu berusaha melarang John mendekati macan betina lainnya!

John mengatakan, semua macan di taman suaka tidak bisa dikembalikan untuk hidup di alam bebas, karena mereka sudah tidak takut lagi pada manusia, juga tidak mampu lagi untuk bertahan hidup di alam liar.

John juga mengajak semua wisatawan bernyali besar dari berbagai pelosok boleh datang ke taman suaka yang terletak di Afsel ini, dan menikmati “berjalan bersama” dengan semua macan di sini, tentunya harus didampingi oleh John. (The Epoch Times/lie)

http://www.epochtimes.co.id/serbi.php?id=243

Harimau Resahkan Masyarakat Pesisir Lampung Barat

Harimau Resahkan Masyarakat Pesisir Lampung Barat
"Harimau sumatera" © ANTARA/FB Anggoro)
" Getting a long with TIGER "© Erni Suyanti Musabine

A sumatran tiger in the South Bengkulu (June - July 2010)
Read more...

Harimau betina, salma, endemik hutan rawa gambut Provinsi Jambi yang diduga telah membunuh tiga orang pembalak liar di habitatnya, masih dalam perawatan insentif di TWNC © Ismail Badrun, BKSDA Jambi et all., 2009

Harimau Kerinci, masuk perangkap© FFI-BBTNKS, Mei 2010

LEPAS - Buyung, harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) jantan yang dilepasliarkan di kawasan Tampang Belimbing, selatan Lampung. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos.